Jogja News
Sabtu, 07 Juli 2007 09:06
Yogya-Magelang Diramaikan Musisi Gamelan Mancanegara
ADA dua perhelatan istimewa yang bakal terjadi di Yogyakarta mulai hari Sabtu ini (7/7), yaitu kedatangan musisi gamelan dari berbagai negara untuk menunjukkan kepiawaiannya bermain musik tradisional dan event ’Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) XII dan hadirnya para seniman dan kawakan dalam negeri pada acara Pameran Seni Visual Post-Kaligrafi ’Kalam & Peradaban.
Sapto Rahardjo, Direktur YGF, menyebutkan setidaknya musisi dan komposer gamelan mancanegara yang mengikuti acara tahunan YGF antara lain dari Perancis, USA, Jepang, Australia, Selandia Baru, Belanda, Malaysia dan Kanada serta 28 negara lainnya, yang masuk dalam komunitas gamelan yang sekarang sudah berkembang di 34 negara. ”Mereka datang ke Indonesia tidak secara kelompok, tetapi secara individu atau perorangan, kemudian berkolaborasi dalam Yogyakarta Gamelan Festival,” kata Sapto, Kamis (5/7).
Selain itu, musisi-musisi dalam negeri seperti dari Bandung, Solo, Pekanbaru, Madura, Jakarta, Malang, dan Yogyakarta juga diundang khusus di YGF XII.
Bukan sekadar yang istimewa adalah pemain dari mancanegara dan daerah-daerah di luar Yogyakarta, tapi ada event spesial bagi anak-anak muda yaitu ’Gamelan Gaul’ yang merupakan salah satu upaya menumbuhkan kepedulian remaja terhadap seni gamelan.
”Tentunya, kepedulian terhadap seni gamelan dengan cara mereka,” kata Sapto. YGF XII akan digelar 7-11 Juli.
Dalam pandangan Sapto, anak muda Indonesia bukannya tidak menyukai atau mengenal gamelan. Tetapi masalah, mereka tidak dekat dengan seni tradisional ini lantaran mereka tidak dikenalkan lebih jauh juga pada gamelan. ”Selama ini seniman gamelan didominasi para pemain profesional dari kalangan orang dewasa, dan kalangan anak-anak yang masih belajar. Sedangkan kalangan remaja atau anak muda saat ini kurang berperan dalam pelestarian dan pengembangan seni gamelan,” ujarnya.
Gamelan, tegas Sapto adalah semangat dan bukan sekadar instrumen atau alat. Gamelan sebagai seni tradisi juga bersifat dinamis, sehingga bisa dikembangkan sesuai perkembangan zaman, dan tidak terpancang pada tradisi yang bersifat klasik.
Menurut dia, konsep YGF tidak hanya sekadar konser gamelan, tetapi ada pula modern dance dan video games yang lagunya menggunakan musik gamelan.
Khusus agenda ’Gamelan Gaul’ yang berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) sejak jam 19.30 hingga 23.00 yaitu kelompok gamelan SMKN 1 Kasihan, Teater 10 SMAN 8, UKJGS UGM, PAKS SMKN2 Sleman, SMA BOPKRI 1 dan Stupa UNY. Sedangkan jam 09.00-12.00 di Auditorium Lembaga Indonesia Perancis (LIP) diadakan seminar tentang 20 tahun gamelan di Vancouver Kanada.
Ternyata bukan hanya di Yogya yang menggelar gamelan dari musisi mancanegara, di Magelang juga akan diadakan kegiatan yang serupa. Puluhan musisi mancanegara akan menggelar pentas musik gamelan di Studio Mendut, Kabupaten Magelang, Sabtu (7/7), dalam rangka lawatan ke Indonesia. Mereka yang akan pentas itu dari grup musik gamelan Padhang Moncar dari Selandia Baru, pimpinan Jack Body, antara lain mementaskan repertoar Polish Folk Dances, Not or Nis; dan improvisasi musik gamelan Singa Edan. Kalam & Peradaban
Acara spesial lainnya akan berlangsung di Jogja Gallery mulai 7 Juli hingga 5 Agustus 2007 yaitu Pameran Seni Visual Post-Kaligrafi ’Kalam dan Peradaban’. Selain pameran seni rupa kaligrafi juga ada apresiasi untuk para santri, pelajar dan mahasiswa, diskusi seni, bursa seni rupa kaligrafi Arab dan talkshow.
Pada acara pembukaan malam ini rencananya akan hadir Mikke Susanto (kurator), Yani Saptohoedojo, Zawawi Imron, KH Mustafa Bisri, KH Muhammad Zuhri, AD Pirous, D Sirojuddin AR. (Cdr)-k
1 komentar:
hemm klo ngomongin YGF XII BAGUS bangaet
aplous penonton asik banget n ga nyangka aplous penonton yang meriah
yaaa
napa aku tau
karena aku salah satu personil kabut hitam perkusi ul daul pamekasan,MADURA'
hemm patut banget tuch acara diadain tiap tahunnya
Posting Komentar